Jumat, 25 September 2015

Poker Online Terpercaya | Rusia Balas Kritikan AS soal Bantuan Militer di Suriah



sampoernapoker - Pemerintah Rusia membalas kritik yang dilayangkan Amerika Serikat (AS) dan negara-negara barat mengenai bantuan militer yang diberikan Negeri Beruang Merah itu kepada Suriah. Hal itu diungkapkan Duta Besar (Dubes) Rusia untuk Indonesia Mikhail Galuzin dalam pertemuan dengan media.

Sebagaimana diberitakan sebelumnya, Rusia melakuka. Jual beli senjata dan memberikan bantuan militer kepada suriah. Bntuan tersebut berupa sejumlah tank, sistem pertahan udara, persnjataan berat dan bantuan teknis lainnya. Tindakan ini mengundang kritik dari AS, israel dan negara barat lainnya karena dianggap akan memperparah situasi keamanan di wilayah itu.

"Semua kritik mengenai ekspor senjata Rusia ke suriah sama sekali tidak berdasar. Rusia menjual senjata kepada pemerintahan Suriah yang sah," tegas Dubes Galuzin, ketika ditemui wartawan 

Pria berkacamata itu menegaskan bahwa perjanjian penjualan senjata yang dilakukan Suriah dan Rusia dilakukan sesuai dengan hukum internasional yang brlaku. Selain itu Galuzin juga mengatakan bahwa saat ini pemerintah suriah tidak dikenakan sanksi apapun dari PBB.

Galuzin balik menyerang kebijakan AS dan negara barat yang menyuplai persenjataan kepada pihak oposisi yang berseteru dengan pemerintahan presiden Bashar Al Assad. Kebijakan AS dan Barat itu dinilai Galuzin sebagai perbuatan tidak bertanggung jawab karena senjata-senjata tersebut dapat jatuh ke tangan ISIS.

"Kami pikir sangat tidak bertanggung jawab untuk menyediakan senjata, seperti yang dilakukan negara barat bagi pasukan yang berperanv melawan pemerintahan suriah yang sah atau yng mereka sebut sebagai pasukan oposisi. Karena senjata-senjata ini akan dengan mudah jatuh ke tangan kelompok militan ISIS," lanjut Galuzin.

AS dan sekutunya memang berada di pihak yang bersebrangan dengan Assad. Washington menganggap Presiden Suriah itu sebagai penjahat perang dan ingin menurunkannya dari tampuk kekuasaan.

Sebelumnya, Menteri Luar Negeri Rusia Sergey Lavrov mengkritik AS yang tidak melibatkan militer suriah dalam peperangan melawan kelompok militan yang berbasis di Irak dan Suriah itu. Lavrov mengatakan keputusan AS itu absurd karena pasukan suriah bisa menjadi kekuatan paling efektif untuk memerangi ISIS di darat.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar